Senin, 16 Februari 2009

Banjir Terparah dan Terlama

TAPIN - Banjir yang melanda 4 kecamatan di Kabupaten Tapin juga tak kunjung surut hingga saat ini. Sebaliknya, air terus meninggi setiap harinya. Dari catatan Tagana Tapin ada sekitar 2.258 KK yang menjadi korban banjir. Bahkan, warga Desa Masta di Kecamatan Bakarangan terpaksa mengungsi ke tenda yang dibuat oleh Tagana Tapin di atas jembatan. Menurut Sugiri, Koordinator Tagana Tapin, banjir kali ini adalah yang terparah sepanjang sejarah di Tapin. Pasalnya, banjir mengenangi rumah warga sejak 2 bulan yang lalu dan tidak nampak tanda-tanda surut hingga saat ini. Kecamatan yang mengalami banjir adalah Candi Laras Selatan, Candi Laras Utara, sebagian Kecamatan Tapin Tengah, dan sebagian Kecamtan Bakarangan. Meski terendam namun warga tetap memilih tak meninggalkan rumahnya. Kecuali warga Desa Masta yang paling parah banjirnya terpaksa mengunsi di tenda yang disediakan Tagana Tapin. “Tenda dididirikan di atas Jembatan Sei Muara Tabirai yang tidak terendam banjir. Warga RT II yang mengungi di tenda tersebut ada 38 KK terdiri dari 192 jiwa. Mereka tidak berani tidur di rumah karena ketingian air sudah mencapai 30 hingga 70 sentimeter. Selain itu di malam hari angin ribut bertiup sangat kencang. Warga khawatir bila sewaktu-waktu rumah mereka roboh diterjang angin kencang,” kata Sugiri.

Selain mendirikan 2 buah tenda, Tagana Tapin juga sudah membuat dapur umum untuk warga yang mengungsi. “Logistik seperti beras, mie instan, saos sambal botol, gula, kopi, dan sarden sudah didrop di dapur umum tersebut. Sedangkan untuk ikan, warga tidak menemukan kesulitan karena mereka bisa memasang jebakan di sungai yang banjir,” kata Sugiri. Sedangkan di Kecamatan CLU dan CLS, kata Sugiri, warga lebih memilih tidur di rumah saja. ”Ketinggian air di 2 kecamatan tersebut juga tidak surut hingga hari ini. Air datang dari Sungai Tapin dan air pasang dari laut. Warga enggan mengungsi dan memilih untuk tetap berada di rumah. Untuk tidur dan memasak warga terpaksa membuat titian dari kayu galam,” ujar Sugiri.

Hingga saat ini banjir di kedua kecamatan tersebut sudah berlangsung hingga 2 bulan dan ketinggian air di dalam rumah mencapai 30-70 sentimeter. ”Banjir tahun ini memang yang terparah. Bahkan, jalan provinsi sekitar 100 meter di Sungai Rutas terendam banjir dengan arus yang deras. Begitu juga dengan Sungai Kandang, air mengenangi jalan desa sejak sebulan yang lalu hingga jalan beraspal pun ditumbuhi lumut. Banjir tahun ini benar-benar sangat parah dibandingkan tahun 2005 silam. Bahkan, dari pengakuan seorang nenek banjir kali yang terparah dan terlama,” ujar Sugiri
Buffer Stock Sudah Datang

RANTAU – Setelah sempat menipis, akhirnya persediaan buffer stok bencana alam yang ada di Posko Tagana Tapin sudah didatangkan dari Dolog Barabai dan Dinas Sosial Provinsi Kalsel.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tapin Drs Rahman Ramli yang dikonfirmasi koran ini, kemarin. ”Alhamdulillah permintaan kita kepada Dolog Barabai dan Dinsos Provinsi Kalsel untuk bahan-bahan logistik bencana alam langsung direspon cepat. Dan saat ini buffer stock tersebut sudah berada di gudang Tagana Tapin,” kata Rahman.

Disebutkan Rahman, buffer stock tersebut terdiri dari beras yang diambil dari Dolog Barabai, dan bahan-bahan logistik seperti mie instan, kecap dan saos botol, dan lain sebagainyapun sudah berada di gudang. ”Jadi, jika sewaktu-waktu diperlukan bantuan logistik untuk korban bencana alam atau bencana lainnya, kami pun sudah tidak kuatir lagi kehabisan bahan-bahan logistik. Dan tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Dinsos Provinsi Kalsel dan Dolog Barabai yang dengan cepat merespon permintaan kami tersebut,” kata Rahman.













Kisah Anggota Tagana dan Satlak Tapin

Masak Bersama Ibu-ibu di Dapur Umum jadi Hiburan

Setiap ada musibah atau bencana di wilayah Kabupaten Tapin dan sekitarnya, sudah dipastikan selalu ada anggota Tagana atau Satlak PB Tapin. Tidak peduli, siang, malam, bahkan hujan deras pun diterobos untuk menolong para korban bencana yang membutuhkan. Bagaimana kisah para anggota Tagana dan Satlak PB Tapin tersebut?

SUNARTI, Rantau

Kepada koran ini, Koordinator Tagana Tapin Sugiri mau berbagi kisahnya. ”Sejak awal bergabung menjadi anggota Tagana Tapin saya sudah memiliki komitmen untuk serius menekuni pekerjaan sosial ini. Alhamdulillah, hingga saat ini saya masih terus aktif di Tagana Tapin,” ujarnya.

Pada mulanya, kata Sugiri, pihaknya bersama anggota Tagana lainnya tidak memiliki keahalian khusus dalam menangani korban bencana. Tapi lama-kelamaan, pihaknya mendapatkan pelatihan dan prakteknya langsung dari berbagai pihak, terkait dengan penanganan bencana.

”Kami sudah pernah dilatih membuat tenda lapangan, membuat dapur umum, menyiapkan perahu karet, dan lain sebagainya. Seluruh ilmu yang kami peroleh sudah pernah kami praktekkan di lapangan,” kata Sugiri.

Penanganan bencana yang dibantu oleh pihaknya pun beragam, mulai dari membantu korban kebakaran, korban tanah longsor, korban tenggelam, hingga korban banjir. Yang terpenting adalah penanganan cepat tanggap diberikan pada korban yang membutuhkan bantuan.

Bantuan yang diberikan pun beragam, mulai dari bantuan logistik berupa bahan makanan, pakaian, sandang, pangan, hingga bantuan tenaga pun diberikan oleh seluruh anggota Tagana.

”Kalau dulu, kami sempat mengalami kendala tidak adanya mobil operasional. Pernah saat ingin mengantarkan bahan logistik ke daerah gunung di Hatungun, kami kerepotan mencari mobil, soalnya pada saat itu malam hari. Untunglah akhirnya kami memperoleh mobil, cuma ya itu, mobil yang dipakai pun sempat mogok dan tidak kuat untuk naik gunung. Dengan perjuangan keras, akhirnya mobil yang bermuatan penuh logistik pun bisa mencapai lokasi kejadian bencana,” kata Sugiri.

Namun, akhir tahun 2008 tadi, Satlak Tapin sudah mendapatkan bantuan sebuah mobil Ranger untuk operasional di lapangan, bantuan dari pemerintah pusat.

Kejadian menarik lainnya ada lagi, yakni saat menolong korban banjir di Desa Masta. ”Kami bersama anggota Tagana dan Satlak PB lainnya sempat merasakan tidur di atas jembatan. Soalnya tenda pengungsian dibuat di atas jembatan yang bebas dari banjir. Selain harus menghadapi cuaca yang dingin, nyamuk pun menjadi musuh utama disaat tidur. Tapi itu semua menjadi pengalaman yang berharga, hingga kami bisa merasakan langsung penderitaan yang dialami korban banjir,” kata Sugiri.

Selain kisah tadi, kata Sugiri, ada juga enaknya, yakni saat membuka dapur umum, pihaknya memasak dibantu oleh para ibu-ibu korban banjir. Untuk sayur, untungnya ada bantuan, tapi yang paling enak adalah ikan, saat banjir ikan justru banyak diperoleh oleh warga, dan dimasak beramai-ramai di dapur umum. Ikan tersebut diperoleh dengan cara melukah di sawah yang terendam. Bahkan saking banyaknya ikan yang didapat, ikan-ikan tadi dijual dan hasil penjualan dipakai membeli sayur-mayur,” ujar Sugiri.

Kebersamaanpun sangat terasa saat banjir, selain tidur sama-sama di atas jembatan, mereka pun bersama d atas jembatan. ”Itu semua menjadi pengalaman berharga dan tak terlupakan oleh dirinya. Insya Allah saya dan teman-teman akan terus membantu para korban yang membutuhkan,” kata Sugiri

RANTAU – Selama 2 hari, tanggal 30 Desember dan 1 Desember 2008 lusa, Dinas Sosial, Kependudukan dan Tenaga Kerja Kabupaten Tapin akan menggelar menggelar latihan gabungan penanganan bencana. Pelatihan bakal dilaksanakan oleh Tagana Tapin dan Tagana Kalsel, di Lapangan Dwi Dharma Rantau, sekira pukul 09.00 wita.

Hal itu diungkapkan oleh KadinSosduk dan Naker Kabupaten Tapin Rahman Ramli kepada koran ini, kemarin. ”Pelatihan ini digelar dalam rangka kesiapan penanggulangan bencana di Tapin, termasuk antisipasi penanganan bencana musim hujan. Kegiatan ini sekaligus untuk menindaklanjuti surat edarah dari Gubernur Kalsel tentang kesiapan kabupaten dan kota di Kalsel dalam rangka penanggulangan bencana musim hujan,” beber Rahman.

Pelatihan ini, kata Rahman, selain diikuti oleh anggota Tagana Tapin juga akan diikuti pula oleh anggota Tagana dari kabupaten lainnya, seperti HST, HSS, dan dikoordinatori oleh Tagana Provinsi Kalsel.

Ditambahkan Koordinator Tagana Tapin, Sugiri, saat latihan nanti akan diisi dengan latihan simulasi penanganan bencana, seperti bongkar pasang tenda, bongkar pasang perahu karet, operasional dapur umum, serta evakuasi korban.

”Jadi, seluruh peserta perkabupatan nantinya akan memperlihatkan kemahirannya dalam memasang dan membongkar tenda, hingga memasang perahu karet, dan melihat kesiapan dapur umun, hingga evakuasi korban,” kata Sugiri.

Sementara itu, saat ditanya kesiapan Tagana Kabupaten Tapin sendiri dalam menghadapi bencana diakui Sugiri sudah siap. ”Seluruh perlengkapan, mulai dari tenda, peralatan dapur umum, hingga perahu karet semuanya sudah ready on, alias siap dipergunakan. Begitu juga dengan kesiapan logistik atau bufferstok pun sudah tersedia di posko Tagana. Mulai dari beras, mie instan, sarden, kecap, sambal botol, minyak goreng, pakaian lengkap, selimut, kid wear, family kid, food fear, makanan bayi, dan terpal.

Disebutkan Sugiri, untuk Kabupaten Tapin pihaknya juga sudah mengantisipasi beberapa daerah yang diperkirakan sebagai daerah rawan banjir, seperti di Kecamatan Binuang, Piani, Kecamatan Tapin Selatan, Tapin Utara, dan Bakarangan.

”Bagi Urang Tapin, apabila di daerahnya terjadi bencana banjir, Anda dapat lapor atau menghubungi Posko Tagana Tapin di Nomor HP 08135151977 atau frekuensi radio 14.977 herz. Insya Allah petugas kami akan langsung turun ke lapangan untuk memberikan bantuan,” beber Sugiri, yang sudah berpengalaman menolong korban banjir di Tapin ini.

Sebagai informasi tambahan kata Sugiri, pada Hari Senin bertepatan dengan apel peningkatan disiplin PNS, nanti akan diselipi dengan acara penyerahan perlengkapan pakaian kerja lapangan untuk anggota Tagana dan insentif Tagana selama 11 bulan, oleh Wakil Bupati Tapin Drs H Achmad Fauzi MAP. Untuk perbulannya akan diberikan Rp50 ribu perbulan. Untuk Tapin ada 31 anggota Tagana yang mendapatkan insentif tahun 2008 ini dari Depsos RI, Jakarta. Insentif ini disalurkan langsung melalui rekening anggota yang bersangkutan.

Senin, 02 Februari 2009














Taruna Siaga Indonesia Kalimantan Selatan Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan anggota baru di Tahun 2008 yang bertempat di Bumi perkemahan Pramuka Lemdikada " Bina Banua " Sei Ulin Banjarbaru.
Angkatan I dan Angaktan II yang dilaksanakan dari tanggal 22 April s.d 02 Mei 2008.













Tagana Kalsel mengadakan pelatihan rutin untuk menjalin persaudaraan dan mempererat silaturrahmi antar anggota Tagana Kalimantan Selatan.
siapa kita ?

Tagana Indonesia Siap...!!!